1.1 Pengertian
Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen
sumber daya manusia timbul sebagai suatu masalah baru pada dasawarsa 1960-an,
sedangkan personnel manajemen sudah timbul pada tahun 1940-an.
Antara manajemen sumber daya manusia dan personnel
manajemen terdapat perbedaan di
dalam ruang lingkup dan tingkatannya. Manajemen sumber daya manusia mencangkup
masalah-masalah yang berkaitan dengan pembinaan, penggunaan dan perlindungan
sumber-sumber daya manusia baik yang berada dalam hubungan kerja maupun yang
berusaha sendiri. Personnel manajemen mencakup sumber daya manusia yang
berada dalam perusahaan-perusahaan terutama perusahaan-perusahaan modern yang
dikenal dengan sektor formal.
Tugas
daripada personnel manajemen adalah mempelajari serta untuk
mengembangkan cara-cara dengan manusia dapat secara efektif diintegrasikan ke
dalam berbagai organisasi yang diperlukan oleh suatu masyarakat.
Organisasi-organisasi adalah peralatan sosial dan teknologi yang dapat dipakai
untuk mencapai tujuan-tujuan yang kompleks yang tidak mungkin dilaksanakan oleh
orang perorangan. Organisasi-organisasi tersebut dapat dipandang sebagai suatu
unit-unit di mana terjadi proses input-input tertentu dari suatu lingkungan
untuk tujuan penciptaan output-output
khusus yang diperlukan oleh masyarakat berupa barang-barang dan jasa-jasa.
Masyarakat memerlukan bermacam-macam jenis organisasi seperti lembaga-lembaga
pendidikan rumah sakit, lembaga-lembaga keamanan dan perusahaan-perusahaan
bisnis. Manusia tidak hanya mengkonsumsi barang-barang yang disukainya, tetapi
juga merupakan pusat penting di dalam memproses atau mentransformasikan unit
organisasi (Barthos, 1990).
1.2 Fungsi-fungsi
Manajemen Sumber Daya Manusia
Ke
dalam manajemen sumber daya manusia ditetapkan fungsi-fungsi pokok manajemen
umumnya yang meliputi fungsi-fungsi manajemen serta fungsi-fungsi manajemen personalia yaitu
fungsi operatif. Fungsi-fungsi
manajemen biasanya meliputi planning,
organizing, directing dan controlling.
Fungsi-fungsi operatif meliputi procurement, development, compensation,
integration, maintenance dan separation.
Tetapi perbedaannya adalah fungsi-fungsi tersebut dilakukan bukan oleh para
manajer seperti pada suatu perusahaan-perusahaan swasta biasa, tetapi oleh
badan-badan pemerintahan yang diberi tugas di dalam pengelolaan sumber-sumber
daya manusia pada tingkat makro. Di Indonesia badan-badan pemerintahan yang
mengelola sumber-sumber daya manusia terdiri dari departemen beserta seluruh
instansi vertikalnya, Badan Perencanaan dan Lembaga non Departemen lainnya. Pada intinya manajemen sumber daya manusia
dilakukan oleh badan-badan swasta yang bergerak di bidang pendidikan dan oleh
perusahaan-perusahaan yang langsung berhubungan langsung dengan sumber-sumber
daya manusia tersebut.
Fungsi-fungsi
manajemen dan fungsi operatif di atas
secara sepenuhnya dapat dilakukan pada tingkat perusahaan dengan personnel manajemen, tetapi fungsi-fungsi manajemen
tidak dapat semuanya dapat terpakai. Manajemen sumber daya manusia pada tingkat
nasional dilakukan oleh lembaga-lembaga pemerintahan dan non pemerintahan melalui kebijaksanaan-kebijaksanaan yang
diterapkan oleh pemerintah. Dengan demikian antara manajemen terdapat perbedaan
bukan saja dalam ruang lingkup dan tingkatnya tetapi di dalam fungsinya juga
terdapat perbedaan-perbedaan baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif
(Barthos, 1990).
1.3
Klasifikasi
Manajemen Sumber Daya Manusia
Klasifikasi
yang ada pada manajemen sumber daya manusia terdiri dari beberapa jenis, yang
akan dijelaskan sebagai berikut:
1.
Kependudukan
Kependudukan memiliki peranan penting dalam masalah tenaga
kerja, penduduk yang berada di daerah perkotaan lebih tinggi dari orang
pedesaan. Penduduk yang di daerah perkotaan bekerja antar sektor, bervariasi
cukup tinggi berbeda dengan pedesaan yang kurang mampu menguasai keadaan suatu
tempat dan masih banyak memilih pekerjaan sebagai petani.
2.
Bekerja
Bekerja adalah melakukan kegiatan dengan maksud memperoleh
atau membantu mendapatkan penghasilan atau keuntungan. Jadi dengan adanya
bekerja setiap tenaga kerja mampu menyelesaikan kehidupannya dan manusia mampu
memenuhi keberlangsungan hidupnya.
3.
Pekerjaan utama dan pekerjaan
sambilan
Orang yang sudah bekerja masih banyak yang melakukan kerja
sambilan untuk mendapatkan penambahan lebih atas kerja kerasnya.
- Pekerjaan utama merupakan suatu pekerjaan tetap yang dikerjakan oleh manusia yang biasanya diperlukan waktu yang cukup panjang dalam menjalankannya.
- Pekerjaan sambilan merupakan suatu pekerjaan lain di samping pekerjaan dan lapangan pekerjaan/lapangan usaha.
4. Jenis pekerjaan
Seseorang harus dapat mengetahui jenis pekerjaan yang
dilakukan, contoh orang yang bekerja operator tenaga produksi memiliki
perlakuan yang berbeda dengan pekerjaan sebagai tenaga ahli professional.
5.
Status pekerjaan
Status pekerjaan adalah kedudukan seseorang di dalam
melakukan pekerjaan yaitu apakah orang tersebut berkedudukan sebagai
buruh/karyawan, berusaha dengan dibantu oleh buruh/karyawan tetap pekerja
keluarga tanpa upah atau pekerja sosial. Buruh/karyawan adalah mereka yang
bekerja pada orang lain atau instansi perusahaan dengan menerima upah/gaji
berupa uang/barang.
6.
Lapangan pekerjaan
Lapangan pekerjaan merupakan kegiatan dari perusahaan di
mana seseorang bekerja. Semakin lapangan kerja yang menarik maka akan semakin
banyak juga orang-orang yang bersaing untuk memperoleh pekerjaan tersebut.
1.4
Perkembangan
Manajemen Sumber Daya Manusia di Negara Berkembang
Berdasarkan
keadaan yang ada di mana di negara-negara yang sedang berkembang terdapat kelebihan
sumber daya manusia, maka pendekatan utama adalah berusaha menekan atau
mengurangi laju pertumbuhan penduduk. Di Indonesia laju pertumbuhan penduduk
ditekan untuk mengurangi jumlah pertambahan penduduk. Manajemen sumber-sumber
daya manusia dilakukan juga dengan cara menyebarkan penduduk dari daerah-daerah
yang sangat padat penduduk dan sempit lapangan pekerjaannya ke daerah yang
jarang penduduknya dan kekurangan sumber-sumber daya manusia di samping potensi
sumber daya alam sangat besar. Di Indonesia penyebaran penduduk dan
sumber-sumber daya manusia ini dilakukan secara nasional dengan program
transmigrasi yaitu perpindahan penduduk dari Jawa ke daerah Luar Jawa dalam
suatu rangka pembangunan nasional (Barthos, 1990).
Di
samping itu, dalam rangka pengelolaan sumber-sumber daya manusia untuk
penyebarannya dilakukan dalam rangka program Antar Kerja Antar Daerah (AKAD)
dan Antar Kerja Antar Negara (AKAN) yaitu pengiriman tenaga-tenaga kerja
Indonesia ke luar negeri. Di samping itu aspek pendidikan dan pelatihan bagi
sumber daya manusia mendapat perhatian khusus di negara-negara yang sudah
berkembang. Pendidikan dan pelatihan tersebut merupakan salah satu aspek
penting dari manajemen sumber daya manusia. Di Indonesia pendidikan dan
pelatihan dilakukan baik oleh lembaga-lembaga pendidikan baik formal maupun non
formal yang ditangani oleh pemerintah, swasta dan masyarakat umum. Permasalahan
yang berkaitan dengan peningkatan penghasilan dan upah tenaga kerja merupakan
sasaran penting bagi manajemen sumber daya manusia di negara yang sedang
berkembang. Untuk peningkatan pendapatan dan upah tersebut telah diambil
berbagai kebijaksanaan dan program oleh pemerintah negara tersebut yang
meliputi kebijaksanaan dibidang penetapan upah mnuman dan kebijaksanaan di bidang penetapan upah minimum dan
kebijaksanaan investasi, moneter, fiscal, harga dan lain-lain (Barthos, 1990).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar