Kamis, 01 November 2012

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

1.1             Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia timbul sebagai suatu masalah baru pada dasawarsa 1960-an, sedangkan personnel  manajemen sudah timbul pada tahun 1940-an. Antara manajemen sumber daya manusia dan personnel  manajemen terdapat perbedaan di dalam ruang lingkup dan tingkatannya. Manajemen sumber daya manusia mencangkup masalah-masalah yang berkaitan dengan pembinaan, penggunaan dan perlindungan sumber-sumber daya manusia baik yang berada dalam hubungan kerja maupun yang berusaha sendiri. Personnel  manajemen mencakup sumber daya manusia yang berada dalam perusahaan-perusahaan terutama perusahaan-perusahaan modern yang dikenal dengan sektor formal.
Tugas daripada personnel  manajemen adalah mempelajari serta untuk mengembangkan cara-cara dengan manusia dapat secara efektif diintegrasikan ke dalam berbagai organisasi yang diperlukan oleh suatu masyarakat. Organisasi-organisasi adalah peralatan sosial dan teknologi yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan-tujuan yang kompleks yang tidak mungkin dilaksanakan oleh orang perorangan. Organisasi-organisasi tersebut dapat dipandang sebagai suatu unit-unit di mana terjadi proses input-input tertentu dari suatu lingkungan untuk tujuan penciptaan output-output khusus yang diperlukan oleh masyarakat berupa barang-barang dan jasa-jasa. Masyarakat memerlukan bermacam-macam jenis organisasi seperti lembaga-lembaga pendidikan rumah sakit, lembaga-lembaga keamanan dan perusahaan-perusahaan bisnis. Manusia tidak hanya mengkonsumsi barang-barang yang disukainya, tetapi juga merupakan pusat penting di dalam memproses atau mentransformasikan unit organisasi (Barthos, 1990).  

1.2            Fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Ke dalam manajemen sumber daya manusia ditetapkan fungsi-fungsi pokok manajemen umumnya yang meliputi fungsi-fungsi manajemen serta  fungsi-fungsi manajemen personalia yaitu fungsi operatif. Fungsi-fungsi manajemen biasanya meliputi planning, organizing, directing dan controlling. Fungsi-fungsi operatif meliputi procurement, development, compensation, integration, maintenance dan separation. Tetapi perbedaannya adalah fungsi-fungsi tersebut dilakukan bukan oleh para manajer seperti pada suatu perusahaan-perusahaan swasta biasa, tetapi oleh badan-badan pemerintahan yang diberi tugas di dalam pengelolaan sumber-sumber daya manusia pada tingkat makro. Di Indonesia badan-badan pemerintahan yang mengelola sumber-sumber daya manusia terdiri dari departemen beserta seluruh instansi vertikalnya, Badan Perencanaan dan Lembaga non Departemen lainnya. Pada intinya manajemen sumber daya manusia dilakukan oleh badan-badan swasta yang bergerak di bidang pendidikan dan oleh perusahaan-perusahaan yang langsung berhubungan langsung dengan sumber-sumber daya manusia tersebut.
Fungsi-fungsi manajemen dan fungsi operatif di atas secara sepenuhnya dapat dilakukan pada tingkat perusahaan dengan personnel  manajemen, tetapi fungsi-fungsi manajemen tidak dapat semuanya dapat terpakai. Manajemen sumber daya manusia pada tingkat nasional dilakukan oleh lembaga-lembaga pemerintahan dan non pemerintahan melalui kebijaksanaan-kebijaksanaan yang diterapkan oleh pemerintah. Dengan demikian antara manajemen terdapat perbedaan bukan saja dalam ruang lingkup dan tingkatnya tetapi di dalam fungsinya juga terdapat perbedaan-perbedaan baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif (Barthos, 1990). 

1.3              Klasifikasi Manajemen Sumber Daya Manusia
 Klasifikasi yang ada pada manajemen sumber daya manusia terdiri dari beberapa jenis, yang akan dijelaskan sebagai berikut:
1.      Kependudukan
Kependudukan memiliki peranan penting dalam masalah tenaga kerja, penduduk yang berada di daerah perkotaan lebih tinggi dari orang pedesaan. Penduduk yang di daerah perkotaan bekerja antar sektor, bervariasi cukup tinggi berbeda dengan pedesaan yang kurang mampu menguasai keadaan suatu tempat dan masih banyak memilih pekerjaan sebagai petani. 
2.      Bekerja
Bekerja adalah melakukan kegiatan dengan maksud memperoleh atau membantu mendapatkan penghasilan atau keuntungan. Jadi dengan adanya bekerja setiap tenaga kerja mampu menyelesaikan kehidupannya dan manusia mampu memenuhi keberlangsungan hidupnya.
3.      Pekerjaan utama dan pekerjaan sambilan
Orang yang sudah bekerja masih banyak yang melakukan kerja sambilan untuk mendapatkan penambahan lebih atas kerja kerasnya.
  1. Pekerjaan utama merupakan suatu pekerjaan tetap yang dikerjakan oleh manusia yang biasanya diperlukan waktu yang cukup panjang dalam menjalankannya.
  2. Pekerjaan sambilan merupakan suatu pekerjaan lain di samping pekerjaan dan lapangan pekerjaan/lapangan usaha.
4.     Jenis pekerjaan
Seseorang harus dapat mengetahui jenis pekerjaan yang dilakukan, contoh orang yang bekerja operator tenaga produksi memiliki perlakuan yang berbeda dengan pekerjaan sebagai tenaga ahli professional.
5.      Status pekerjaan
Status pekerjaan adalah kedudukan seseorang di dalam melakukan pekerjaan yaitu apakah orang tersebut berkedudukan sebagai buruh/karyawan, berusaha dengan dibantu oleh buruh/karyawan tetap pekerja keluarga tanpa upah atau pekerja sosial. Buruh/karyawan adalah mereka yang bekerja pada orang lain atau instansi perusahaan dengan menerima upah/gaji berupa uang/barang.
6.      Lapangan pekerjaan
Lapangan pekerjaan merupakan kegiatan dari perusahaan di mana seseorang bekerja. Semakin lapangan kerja yang menarik maka akan semakin banyak juga orang-orang yang bersaing untuk memperoleh pekerjaan tersebut.

1.4            Perkembangan Manajemen Sumber Daya Manusia di Negara Berkembang
Berdasarkan keadaan yang ada di mana di negara-negara yang sedang berkembang terdapat kelebihan sumber daya manusia, maka pendekatan utama adalah berusaha menekan atau mengurangi laju pertumbuhan penduduk. Di Indonesia laju pertumbuhan penduduk ditekan untuk mengurangi jumlah pertambahan penduduk. Manajemen sumber-sumber daya manusia dilakukan juga dengan cara menyebarkan penduduk dari daerah-daerah yang sangat padat penduduk dan sempit lapangan pekerjaannya ke daerah yang jarang penduduknya dan kekurangan sumber-sumber daya manusia di samping potensi sumber daya alam sangat besar. Di Indonesia penyebaran penduduk dan sumber-sumber daya manusia ini dilakukan secara nasional dengan program transmigrasi yaitu perpindahan penduduk dari Jawa ke daerah Luar Jawa dalam suatu rangka pembangunan nasional (Barthos, 1990).
Di samping itu, dalam rangka pengelolaan sumber-sumber daya manusia untuk penyebarannya dilakukan dalam rangka program Antar Kerja Antar Daerah (AKAD) dan Antar Kerja Antar Negara (AKAN) yaitu pengiriman tenaga-tenaga kerja Indonesia ke luar negeri. Di samping itu aspek pendidikan dan pelatihan bagi sumber daya manusia mendapat perhatian khusus di negara-negara yang sudah berkembang. Pendidikan dan pelatihan tersebut merupakan salah satu aspek penting dari manajemen sumber daya manusia. Di Indonesia pendidikan dan pelatihan dilakukan baik oleh lembaga-lembaga pendidikan baik formal maupun non formal yang ditangani oleh pemerintah, swasta dan masyarakat umum. Permasalahan yang berkaitan dengan peningkatan penghasilan dan upah tenaga kerja merupakan sasaran penting bagi manajemen sumber daya manusia di negara yang sedang berkembang. Untuk peningkatan pendapatan dan upah tersebut telah diambil berbagai kebijaksanaan dan program oleh pemerintah negara tersebut yang meliputi kebijaksanaan dibidang penetapan upah mnuman dan kebijaksanaan  di bidang penetapan upah minimum dan kebijaksanaan investasi, moneter, fiscal, harga dan lain-lain (Barthos, 1990).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar